Minggu, 29 Januari 2012

PKS Tolak Kenaikan Harga BBM


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Komisi VII DPR secara tegas tak menyetujui pembatasan BBM subsidi juga opsi kenaikan harganya. Anggota Komisi VII Mardani Ali Sera beralasan pemerintah belum menyelesaikan tiga pekerjaan rumah yang diamanatkan DPR terhadapnya.

Pertama, pemerintah harus mengurangi subsidi untuk PLN sebab perusahaan plat merah itu kebanyakan mengonsumsi bahan bakar diesel. Sebanyak 1 KWh listrik berbahan bakar diesel menghabiskan Rp 3.000, sedangkan jika dikonversi ke gas akan lebih murah menjadi Rp 700 per KWh.

“Subsidi PLN pada 2010 saja sekitar Rp 50 triliun, jika pemerintah potong separuhnya, maka bisa kita berikan untuk subsidi BBM,” kata Mardani saat dihubungi Republika, Rabu (25/1). Menurut Mardani, yang menyebabkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik adalah penggunaan BBM untuk pembangkit. Seharusnya untuk menekan anggaran subsidi, PLN mengggunakan bahan bakar gas dan batubara.

Kedua, pemerintah belum mengoptimalisasikan sistem transportasi umum. Menurutnya, perbaikan-perbaikan yang dilakukan dapat berbagai cara. Misalnya, menaikkan tarif parkir kendaraan, dan menganjurkan masyarakat beralih ke transportasi umum.

Ketiga, pemerintah mengaudit kinerja Pertamina terakit catatan efisiensinya. Terkait hal ini, sebelumnya, anggota komisi VII Dito Gunandito mengapresiasi penghematan Pertamina terhadap impor BBM. Dalam laporannya, Pertamina menghemat pengadaan impor BBM premium dan solar mencapai Rp 2,6 triliun atau 283 juta dolar AS selama 2011.

Mardani menambahkan keputusan DPR terhadap opsi-opsi pemerintah akan diputuskan besok (Kamis, 26 Januari 2012) dalam rapat DPR bersama pejabat Kementerian ESDM. “Kalo DPR, keputusannya besok (Kamis), kalo PKS tetap menolak,” tegasnya.

Tragedi Tugu Tani







JAKARTA - Pemberitaan kecelakaan mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan Apriani Susanti (29) kala menabrak sejumlah pejalan kaki di kisaran Tugu Tani, Menteng, Jakpus, Minggu (23/1/2012) dan mengakibatkan 9 orang meninggal dunia, mendapat sorotan dan perhatian secara luas dari masyarakat.

Usaha konfirmasi Tribunnews.com ke keluarga tersangka pada Minggu malam mendapatkan penjelasan dari Nurdin, sepupu Apriani. Wanita yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam musibah maut itu disebutkan mahir dalam mengemudi. Nurdin menyebut, sejatinya Apriani memiliki SIM hanya saja izin mengemudi roda empat yang bersangkutan hilang dan kini dalam proses pengurusan.

Nurdin juga menyebut malam sebelum peristiwa maut itu, Apriani memang menginap di Hotel Borobudur. Pun, ia menyebut keperluan Apriani untuk membantu dan menjadi panitia pesta pernikahan kawan.

"Bukan pesta hura-hura ya," katanya.

Paginya Ani berniat untuk pulang ke rumah mengganti pakaian.

"Dia sudah tidak ingin memakai mobil untuk pulang, tapi temannya mendesak dan meminjamkan Ani membawa mobil, sekalian mengantarkan teman-teman yang lain," katanya.

Namun, pemberitaan Tribunnews.com akan hal ini mendapat respon dari Tribunners (pembaca Tribunnews.com) atas nama akun Facebook Ade Rahardian. Respon berupa foto yang menunjukkan seorang wanita yang diduga mirip Apriani tengah berada dalam suasana santai.

Dalam foto diberi penjelasan berupa lingkaran pada wanita yang diduga sebagai Apriani. Foto juga diberi penjelasan berupa tulisan yang bertuliskan, 'pelaku abis pesta miras di upload 23 jam yang lalu'.

Selain foto tersebut, foto lain yang ada menunjukkan wanita yang diduga sebagai wanita yang sama pada foto pertama, namun kali ini berada di belakang kemudi Daihatsu Xenia di TKP kecelakaan maut. Diduga, foto-foto ini juga telah beredar luas di warga lewat media BlackBerry Messanger serta jejaring sosial lainnya.

Tribunners juga mengirim link untuk foto-foto tersebut di laman:

http://img11.imageshack.us/img11/3160/66503868.jpg

https://lh5.googleusercontent.com/-HU1cCcs2QnA/Txv25cxAQMI/AAAAAAAABxs/d7TFs3RVYBI/s450/tersangka penabrak2.jpg



Tribunnews.com pun membuka laman tersebut dan mendapatkan foto-foto di atas. Belakangan link dari laman tersebut diblok.

Adapun Apriani dan tiga orang di dalam Xenia tersebut telah menjalani pemeriksaan urin kemarin siang. Belakangan keempat orang itu kembali menjalani pemeriksaan lanjutan termasuk di dalamnya cek darah. Hasilnya akan diumumkan hari ini pukul 08.00 WIB di Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya Pancoran.

Untuk sementara, pihak kepolisian menduga kecelakaan maut diduga karena kelalaian pengemudi Xenia. Tersangka diduga mengantuk saat mengemudikan kendaraan dalam kecepatan tinggi.

Belum ada keterangan dari keluarga dan kerabat tersangka terkait beredarnya foto-foto tersebut. (tim)

[sumber]
http://www.tribunnews.com/2012/01/23/foto-diduga-apriani-dikabarkan-pesta-miras-beredar
http://www.islamedia.web.id/2012/01/korban-kecelakaan-maut-tugu-tani.html
http://www.detiknews.com/read/2012/01/23/120054/1822446/10/beri-simpati-warga-letakkan-karangan-bunga-di-lokasi-tabrakan-xenia?nd992203605
http://pk-sejahtera.org/content/pks-tindak-tegas-pengemudi-kecelakaan-maut
http://news.okezone.com/read/2012/01/23/338/561782/bunga-duka-cita-di-halte-kecelakaan-maut

http://berita.liputan6.com/read/373677/tugu-tani-jadi-tontonan

http://www.detiknews.com/read/2012/01/23/120054/1822446/10/beri-simpati-warga-letakkan-karangan-bunga-di-lokasi-tabrakan-xenia

http://news.okezone.com/read/2012/01/23/338/561861/pks-jakarta-memang-belum-aman

http://www.tribunnews.com/2012/01/23/lokasi-tabrakan-maut-ramai-dikunjungi-warga

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/01/23/18200111/Besok.Dilarang.Tonton.Lokasi.Tabrakan.Xenia

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/23/064379011/Korban-Xenia-Maut-Dapat-Santunan-Rp-25-Juta

Kamis, 12 Januari 2012

Pencabutan Perda Miras Dorong Kriminalitas & Dekadensi Moral Anak Bangsa


Jakarta (10/1/2012). Sangat disayangkan jika di tengah upaya bersama menyemai moralitas anak bangsa muncul berita pembatalan perda tentang minuman keras (perda miras) di sejumlah daerah oleh Kementerian Dalam Negeri. “Kalau benar, ini sesuatu yang ironis karena benyak kasus kriminalitas di tengah-tengah masyarakat selalu ada kaitannya atau dipicu oleh minuman keras,” kata Jazuli Juwaini, anggota Komisi VIII DPR RI.

“Minuman keras jelas madhorotnya, tidak ada manfaatnya. Sehingga ketika satu daerah membuat perda pembatasan peredaran minuman beralkohol tersebut, kita harus melihat spiritnya untuk menjaga kebaikan moral masyarakat khususnya anak-anak kita,” lanjut politisi PKS asal Banten ini.

Jazuli mengatakan seharusnya Mendagri memperhatikan semangat dan kearifan lokal masyarakat tersebut sehingga dalam evaluasinya terhadap sejumlah Perda Miras dapat lebih jernih dan konstruktif. “Apalagi perda ini termasuk sensitif di tengah-tengah masyarakat kita yang agamis. Hampir seluruh masyarakat dipastikan mendukung perda semacam ini karena dampaknya bagi perbaikan masyarakat. Karena itu seharusnya mendagri berhati-hati dalam melakukan verifikasi dan evaluasi,” kata Jazuli.

Dalam sejumlah pemberitaan, Perda Miras yang dicabut oleh Mendagri antara lain Perda No 7 tahun 2005 di Kota Tangerang, Perda No 15 tahun 2006 di Kabupaten Indramayu, dan Perda No 11 tahun 2010 di Kota Bandung.

“Lalu apa alasan mendagri menertibkan dan membatalkan perda-perda tersebut?,” tanya Jazuli. “Oleh karena itu mendagri harus menjelaskan sebaik-baiknya untuk menjernihkan permasalahannya agar isu ini tidak berkembang menjadi kontraproduktif seolah-olah pemerintah mendukung peredaran miras di tengah-tengah masyarakat,” saran Ketua DPP PKS ini.

Hari-Hari Istimewa Dalam Islam

Oleh: Farid Nu’man Hasan

Mukadimah
Miris melihat respon umat Islam terhadap malam pergantian tahun beberapa hari yang lalu. Mereka begitu gegap gempita larut dalam histeria yang tidak jelas apa maksud dan tujuannya. Mereka sudah merencanakan berbagai acara jauh sebelum datangnya malam tahun baru. Di jalan-jalan, mal, terminal, taman kota, dan pusat rekreasi, mereka berkumpul, bernyanyi, menari, ikhtilat laki-laki dan perempuan, anak-anak, muda, tua, lalu meniup trompet sepuasnya. Semuanya serba tidak jelas. Tidak ada nilai apa pun di dalamnya kecuali hura-hura, tidak ada makna apa pun di dalamnya kecuali kesia-siaan. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing, lelah, lalu meninggalkan shalat subuh karena bangun kesiangan. Lebih parah lagi, dan ini bukan mustahil, bisa jadi ada yang menyambutnya dengan pesta minuman keras, narkoba, dan seks.
Inilah dia zaman ghurbah (keterasingan) Islam. Umat ini lebih dekat dengan budaya yang bukan berasal dari agamanya. Bukan lahir dari rahim sejarah pahlawannya. Bukan pula tercatat dalam kitab suci dan petunjuk rasulNya. Mereka mengikutinya tanpa saringan sedikit pun, bahkan lebih dari itu, mereka bangga dengannya, merasa modern, dan mengikuti zaman. Padahal bagi seorang mu’min, tidak ada hari istimewa kecuali yang diistimewakan Allah dan RasulNya. Tidak ada hari agung kecuali yang memang diagungkan oleh syariat yang mulia. Tidak ada hari spesial kecuali yang di dalamnya diisi dengan amal-amal kebajikan. Ada pun tahun baru, dia bukan apa-apa. Tidak ada nash, tidak pula pandangan ulama, yang menyebutnya sebagai hari istimewa. Begitu pula Valentine, Thanksgiving, April Mop, Hellowen, dan semisalnya, yang merupakan budaya kaum kuffar.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali ‘Imran (3): 100)
Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
“Kalian akan benar-benar mengikuti orang-orang sebelum masa kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka melewati lubang dhabb (biawak gurun, pen) kalian pun akan mengikutinya.” Kami berkata: “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau bersabda: “Siapa lagi?” (HR. Bukhari No. 3456, 7320, Muslim No. 2669, Ibnu Hibban No. 6703, Al Bazzar No. 8411, Al Hakim No. 106, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 5943, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 38531, dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Asakir dalam Al Mu’jam No. 675)
Di sisi lain, Islam telah memiliki banyak hari istimewa bagi umatnya yang seharusnya membuat mereka bahagia dan bangga, yang selayaknya mereka nantikan kedatangannya karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lainnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita semua ………..
Berikut ini adalah hari-hari istimewa yang ada dalam Islam, dan cukuplah kita dengan hari-hari istimewa milik kita sendiri.
Hari Senin dan Kamis
Apa saja keistimewaannya?
- Hari diperiksanya amal manusia
Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
Diperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis. (HR. Muslim No. 2565)
- Hari dianjurkannya puasa
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)
- Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hamba
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 6626)
- Senin adalah hari lahir , hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertama
Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Nabi ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab: “Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi rasul, atau diturunkan kepadaku (wahyu).” (HR. Muslim No. 1162)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa dia ditanya:
أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ
Hari apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat? Beliau menjawab: “Hari senin.” (HR. Bukhari No. 1387)
- Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergian
Dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu:
ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis. (HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178)
- Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ
Allah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)
Hari Jumat
Apa saja keistimewaannya?
- Dijelaskan dalam riwayat berikut lima keutamaannya:
عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan Adam, pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan pada hari itu terjadinya kimat. Tidaklah malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat.” (HR. Ibnu Majah No. 1083. Ahmad No. 15547, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 4511, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2973, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 817, Al Bazzar No. 3738. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 2279)
- Dianjurkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat:
عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat.” (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 5792, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 3392, katanya: shahih. Dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6470)
- Dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat
Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. At Tirmidzi No. 1073, Ahmad No. 6582, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)
Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata tentang hadits ini: “Dikeluarkan oleh Ahmad (6582-6646) melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan oleh At Tirmidzi melalui salah satu dari dua jalur, dan hadits ini memiliki syawahid (beberapa penguat) dari jalur Anas, Jabir bin Abdullah, dan selain keduanya. Maka, hadits ini dengan kumpulan semua jalurnya adalah hasan atau shahih.” (Lihat Ahkamul Jazaiz, Hal. 35)
Selain disebutnya Senin, Kamis, dan Jumat, disebutkan pula oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa semua hari yang tujuh memiliki peristiwanya sendiri.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memegang tangku lalu bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, dan menciptakan padanya gunung-gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan hewan melata pada hari Kamis, menciptakan Adam ‘Alaihissalam setelah Ashar pada hari Jumat, di akhir penciptaan pada akhir waktu-waktu Jumat antara Ashar menuju malam. (HR. Muslim No. 2789)
Hari ‘Asyura (9 dan 10 Muharram)
Berikut ini keistimewaannya:
- – Hari diselamatkannya Nabi Musa ‘Alaihissalam dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun dan tentaranya
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة فرأى اليهود تصوم عاشوراء.
فقال: ” ما هذا؟ ” قالوا: يوم صالح، نجى الله فيه موسى وبني السرائيل من عدوهم، فصامه موسى فقال صلى الله عليه وسلم: ” أنا أحق بموسى منكم ” فصامه، وأمر بصيامه
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyura. Beliau bertanya: “Apa ini?” mereka menjawab: “Ini hari baik, Allah telah menyelamatkan pada hari ini Musa dan Bani Israel dari musuh mereka, maka Musa pun berpuasa.” Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Saya lebih berhak terhadap Musa dibanding kalian.” Maka, beliau pun beruasa dan memerintahkan untuk berpuasa (‘Asyura).” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
- Hari dianjurkannya berpuasa
Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Dan berpuasa ‘Asyura, sesungguhnya saya menduga atas Allah bahwa dihapuskannya dosa setahun sebelumnya.” (HR. Abu Daud No. 2425, Ibnu Majah No. 1738. Syaikh Al Albani mengatakan shahih dalam Al Irwa, 4/111, katanya: diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Al Bukhari dan At Tirmidzi. Shahihul Jami’ No. 3806)
Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah –setelah merangkum semua dalil yang ada tentang puasa ‘Asyura:
وعلى هذا فصيام عاشوراء على ثلاث مراتب : أدناها أن يصام وحده ، وفوقه أن يصام التاسع معه ، وفوقه أن يصام التاسع والحادي عشر والله أعلم .
“Oleh karena itu, puasa ‘Asyura terdiri atas tiga tingkatan: 1. Paling rendah yakni berpuasa sehari saja (tanggal 10). 2. Puasa hari ke-9 dan ke-10. 3. Paling tinggi puasa hari ke-9, 10, dan ke-11. Wallahu A’lam” (Fathul Bari, 6/280. Lihat juga Fiqhus Sunnah, 1/450)
Ayyamul Bidh (tanggal 13,14,15 tiap bulan Hijriyah)
Ayyamul bidh artinya hari-hari yang putih terang, karena saat itu hari diwaktu bulan sedang purnama. Ini juga hari-hari istimewa dalam Islam.
- Saat itu dianjurkan bagi kita untuk berpuasa
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata:
أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ
Kekasihku (Nabi) Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwasiat kepadaku tiga hal: berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat ketika dhuha, dan shalat witir sebelum tidur. (HR. Bukhari No. 1981, Muslim No. 721. Lafaz ini adalah milik Bukhari)
Kapankah tiga hari itu? Dari Abu Dzar Al Ghifari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami untuk berpuasa dalam satu bulannya sebanyak tiga hari, ayyamul bidh: tanggal 13, 14, dan 15. (HR. An Nasa’i No. 2422, 2423, lihat juga dalam As Sunan Al Kubranya An Nasa’i No. 2730, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3848, Ibnu Hibban No. 943, lihat Mawarid Azh Zham’an. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No.673 )
- Nilai puasanya sama seperti puasa Ad Dahr (sepanjang tahun)
Dari Jarir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda:
صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Berpuasa tiga hari setiap bulannya, adalah puasa sepanjang tahun, dan hari ayyamul bidh yang terang benderang itu adalah pada hari 13, 14, dan 15. (HR. An Nasa’i No. 2420. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam At Ta’liq Ar Raghib, 2/84)
Hari Idul Fitri ( 1 Syawwal) dan Idul Adha (10 Dzulhijah)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda ketika hari Id:
إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا
“Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita.” (HR. Bukhari No. 952, Muslim No. 892)
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, beliau berkata:
كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى
“Dahulu orang jahiliyah memiliki dua hari untuk mereka bermain-main pada tiap tahunnya.” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang ke Madinah, dia bersabda: “Dahulu Kalian memiliki dua hari yang kalian bisa bermain-main saat itu. Allah telah menggantikan keduanya dengan yang lebih baik dari keduanya, yakni hari Fithri dan hari Adha.” (HR. An Nasa’i No. 1556, lihat juga As Sunan Al Kubra No. 1755)
Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan hadits ini sanadnya shahih. (Fathul Bari, 3/371). Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. ( Ash Shahihah No.2021)
Dua hari raya inilah hari bagi umat Islam untuk bersenang-senang dan bermain, sebagaimana yang nabi alternatifkan dalam hadits Anas bin Malik di atas.
Enam hari di Bulan Syawwal
Pada enam hari di bulan Syawwal kita dianjurkan untuk berpuasa setelah kita menunaikan puasa Ramadhan. Keutamaannya adalah senilai dengan puasa setahun penuh.
Dari Abu Ayyub Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian menyusulnya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan dia berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim No. 1164, At Tirmidzi No. 759, Abu Daud No. 2433, Ibnu Majah No. 1716, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 2866, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8214, dan As Sunan As Shaghir No. 1119, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 3908, 3909, 3914, 3915, Abdu bin Humaid dalam Musnadnya No. 228, Abu Ja’far Ath Thahawi dalam Musykilul Aatsar No. 1945, Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah No. 1780)
Kapankah enam hari Syawwal itu? Imam At Tirmidzi Rahimahullah menceritakan:
وَاخْتَارَ ابْنُ الْمُبَارَكِ أَنْ تَكُونَ سِتَّةَ أَيَّامٍ فِي أَوَّلِ الشَّهْرِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ أَنَّهُ قَالَ إِنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ مُتَفَرِّقًا فَهُوَ جَائِزٌ
Imam Ibnul Mubarak memilih berpuasa enam hari itu di awal bulan. Diriwayatkan dari Ibnul Mubarak bahwa dia berkata: “Berpuasa enam hari bulan Syawal secara terpisah-pisah boleh saja.” (Lihat Sunan At Tirmidzi komentar hadits No. 759)
Syaikh Sayyid Sabiq -Rahimahullah rahmatan waasi’ah- berkata:
وعند أحمد: أنها تؤدى متتابعة وغير متتابعه، ولا فضل لاحدهما على الاخر. وعند الحنفية، والشافعية، الافضل صومها متتابعة، عقب العيد.
Menurut Imam Ahmad: bahwa itu bisa dilakukan secara berturut-turut dan tidak berturut-turut, dan tidak ada keutamaan yang satu atas yang lainnya. Menurut Hanafiyah dan Syafi’iyah adalah lebih utama secara berturut-turut, setelah hari raya. (Fiqhus Sunnah, 1/450)
Syaikh ‘Athiyah Shaqr Rahimahullah mengatakan:
وهذا الفضل لمن يصومها فى شوال ، سواء أكان الصيام فى أوله أم فى وسطه أم فى آخره ، وسواء أكانت الأيام متصلة أم متفرقة ، وإن كان الأفضل أن تكون من أول الشهر وأن تكون متصلة . وهى تفوت بفوات شوال .
Keutamaan ini adalah bagi yang berpuasanya di bulan Syawal, sama saja apakah diawalnya, di tengah, atau di akhirnya, dan sama pula apakah dengan hari yang berturut atau dipisah-pisah. Hanya saja lebih utama di awal bulan dan secara bersambung. Anjurannya berakhir jika sudah selesai bulan Syawal. (Fatawa Darul Ifta Al Mishriyah, 9/261)
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah
Disebutkan dalam Al Quran:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)
Demi fajar, dan malam yang sepuluh. (QS. Al Fajr (89): 1-2)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan maknanya:
والليالي العشر: المراد بها عشر ذي الحجة. كما قاله ابن عباس، وابن الزبير، ومجاهد، وغير واحد من السلف والخلف.
(Dan demi malam yang sepuluh): maksudnya adalah sepuluh hari pada Dzulhijjah. Sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas, Ibnu Az Zubeir, Mujahid, dan lebih dari satu kalangan salaf dan khalaf. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Dar Ath Thayyibah)
Ada juga yang mengatakan maksudnya adalah sepuluh hari awal Muharram, ada juga ulama yang memaknai sepuluh hari awal Ramadhan. Namun yang benar adalah pendapat yang pertama. (Ibid) yakni sepuluh awal bulan Dzulhijjah.
Keutamaannya pun juga disebutkan dalam As Sunnah, bahwa ibadah saat itu senilai dengan mati syahid. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
“Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini.” Mereka bertanya: “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun (mati syahid).” (HR. Bukhari No. 969)
Imam Ibnu Katsir mengatakan maksud dari “pada hari-hari ini” adalah sepuluh hari Dzulhijjah. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Lihat Syaikh Sayyid Ath Thanthawi, Al Wasith, 1/4497. Mawqi’ At Tafasir)
Hari ‘Arafah (9 Dzulhijah), Hari penyembelihan qurban – Idul Adha (10 Dzulhijah), dan hari-hari taysrik (11,12,13 Dzulhijah)
Hari-hari ini dengan tegas oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam disebut sebagai ‘iduna (hari raya kita).
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Hari ‘Arafah, hari penyembelihan qurban, hari-hari tasyriq, adalah hari raya kita para pemeluk islam, itu adalah hari-hari makan dan minum. (HR. At Tirmidzi No. 773, katanya: hasan shahih, Ad Darimi No. 1764, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnaduhu shahih. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1586, katanya: “Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, tetapi mereka tidak meriwayatkannya.”)
Tanggal 17 Ramadhan
Pada tanggal ini ada dua peristiwa istimewa yang terjadi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, yakni perang Badar (disebut dengan yaumul furqaan dan yaumut taqal jam’an – hari bertemunya dua pasukan) dan turunnya Al Quran, disebut dengan wa maa anzalnaa ‘ala ‘abdinaa (dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami).
Allah Ta’ala berfirman
و اعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آَمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, Maka Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, Kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Anfal (8): 41)
Imam Ibnu Jarir Rahimahullah meriwayatkan demikian:
قال الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه: كانت ليلة “الفرقان يوم التقى الجمعان”، لسبع عشرة من شهر رمضان.
“Berkata Al Hasan bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu: Adalah ‘malam Al Furqan hari di mana bertemuanya dua pasukan’ terjadi pada 17 Ramadhan.” (Jami’ Al Bayan, 13/562. Muasasah Ar Risalah)
Lailatul Qadar
Malam ini terjadi pada sepuluh malam terakhir, kemungkinannya pada malam-malam ganjil sebagaimana telah diketahui bersama. Keistimewaan malam ini diterangkan dalam Al Quran:
{ إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنزلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5) }
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr (97): 1-5)
Ada banyak keutamaan Lailatul Qadar, di sini kami sebutkan dua saja:
Pertama, malam turunnya Al Quran. Lalu bagaimana dengan 17 Ramadhan? Bukankah juga waktu diturunkannya Al Quran? Dan bukankah keduanya merupakan waktu yang berbeda?
Maka untuk mentaufiq (kompromi) antara dua keterangan ini (Lailatul Qadar dan 17 Ramadhan), sebagian ulama mengatakan Al Quran diturunkan dua kali tahap. Tahap pertama diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia pada Lailatul Qadar secara langsung, tahap selanjutnya, diturunkan dari langit dunia ke kehidupan manusia secara bertahap selama hampir 23 tahun, yang diawali pada 17 Ramadhan di Gua Hira. Inilah pendapat Ibnu Abbas. Dengan demikian antara dua ayat ini tidak ada pertentangan sama sekali, justru saling mendukung. Inilah pendapat yang benar.
Berkata Imam Ibnu Jarir tentang surat Al Qadar ayat 1:
إنا أنزلنا هذا القرآن جملة واحدة إلى السماء الدنيا في ليلة القَدْر
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al Quran ini secara satu kesatuan menuju langit dunia pada Lailatul Qadar.”
Beliau mengutip dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma:
نزل القرآن كله مرة واحدة في ليلة القدر في رمضان إلى السماء الدنيا، فكان الله إذا أراد أن يحدث في الأرض شيئًا أنزله منه حتى جمعه.
“Seluruh Al Quran diturunkan sekali turun pada Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan menuju langit dunia, jika Allah hendak ‘berbicara’ sesuatu di bumi Dia menurunkannya sampai semuanya (lengkap).”
Beliau juga mengatakan:
نزل القرآن في ليلة من السماء العليا إلى السماء الدنيا جملة واحدة، ثم فُرِّق في السنين، وتلا ابن عباس هذه الآية:( فَلا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ ) قال: نزل متفرّقا.
“Allah menurunkan Al Quran pada malam (Al Qadar) dari langit paling tinggi menuju langit dunia dalam satu kesatuan, lalu membaginya dalam waktu bertahun-tahun.” Lalu, Ibnu Abbas membaca ayat: “Maka aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.” Artinya: Al Quran turun secara terbagi-bagi.
Asy Sya’bi Rahiallahu ‘Anhu mengatakan:
نزل أول القرآن في ليلة القدر.
“Allah menurunkan Al Quran pertama kali pada Lailatul Qadar.”
Dari Asy Sya’bi juga:
بلغنا أن القرآن نزل جملة واحدة إلى السماء الدنيا
“Telah sampai kepada kami bahwa Al Quran diturunkan dalam satu kesatuan ke langit dunia.” (lihat semua dalam Jami’ Al Bayan, 24/531-532)
Kedua, nilai Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
Imam Mujahid Rahimahullah berkata tentang ayat tersebut:
عملها وصيامها وقيامها خير من ألف شهر.
“Amal pada malam itu, puasanya, dan qiyamul lailnya, lebih baik (nilainya) dari seribu bulan.”
Imam Mujahid juga menjelaskan:
كان في بني إسرائيل رجل يقوم الليل حتى يصبح، ثم يجاهد العدوّ بالنهار حتى يُمْسِيَ، ففعل ذلك ألف شهر، فأنزل الله هذه الآية:( لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ) قيام تلك الليلة خير من عمل ذلك الرجل.
“Dahulu pada Bani Israil ada seorang laki-laki yang shalat malam hingga pagi hari, kemudian dia pergi jihad melawan musuh pada siang harinya hingga sore, dan dia melakukan itu hingga seribu tahun. Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat ini: (Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan) , qiyamul lail pada malam itu lebih baik dibanding amal laki-laki tersebut.” (Ibid)
Sementara Amru bin Qais Al Mala’i Rahimahullah berkata:
عملٌ فيها خير من عمل ألف شهر.
“Amal pada malam itu (nilainya) lebih baik dari amal seribu bulan.” (Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari, Jami’ul Bayan Fi Ta’wilil Quran, 24/ 533)
Demikian. Sebenarnya masih banyak waktu-waktu istimewa dalam Islam yang belum kami bahas seperti peristiwa Isra Mi’raj dan hari kelahiran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Insya Allah jika ada kesempatan akan kami bahas secara khusus.
Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Ashhabihi Ajma’in. Wallahu A’lam

Bang Sani : Transjakarta Harus Perhatikan Kebutuhan Warga Jakarta

Jakarta – Menanggapi maraknya keluhan warga Jakarta terkait dengan kualitas layanan TransJakarta yang menurun belakangan ini disikapi serius oleh Politisi Partai Keadilan Sejahtera Triwisaksana.
Triwisaksana saat naik Transjakarta (foto : istimewa)
“Keberadaan Transjakarta harus memperhatikan kebutuhan Warga Jakarta, yaitu memastikan pengelolaan TransJakarta sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM), menjaga agar tarif layanan Sistem Bus Rapid Transit (BRT) tetap terjangkau oleh daya beli masyarakat” tegas Triwisaksana Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, disela-sela Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta yang membahas Pengelolaan Sistem Bus Rapid Transit. Rabu (11/01/2012).
Menurut Triwisaksana kebutuhan warga Jakarta akan hadirnya transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau ini memang tidak bisa ditunda-tunda. Kemacetan yang kita alami sehari-hari hanya dapat terurai ketika pembangunan transportasi publik dapat segera kita realisasikan.
“Dalam rangka pembangunan Pola Transportasi Makro, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memerlukan pengembangan jaringan angkutan umum yang saling terintegrasi dengan moda angkutan lain, memiliki kualitas layanan yang baik serta tarif yang terjangkau. Untuk itu keberadaan TransJakarta harus memperhatikan kebutuhan warga Jakarta” Jelas pria yang akrab disapa Bang Sani.

Selasa, 10 Januari 2012

KELUARLAH...



SAUDARAKU...
KAU TAHU BENCANA DATANG LAGI PORAK LAGI NEGERI INI
HILANG SUDAH SELERA ORANG-ORANG UNTUK MENGHARAP
SEMENTARA JIWA-JIWA NELANGSA ITU
SUDAH SEDARI LAMA BERBARIS-BARIS MEMANGGIL-MANGGIL

KELUARLAH... KELUARLAH SAUDARAKU
DARI KENYAMANAN MIHRABMU
DARI KEKHUSU'AN I'TIKAFMU
DARI KEAKRABAN SAHABAT-SAHABATMU

KELUARLAH... KELUARLAH SAUDARAKU
DARI KEHENINGAN MESJIDMU
BAWA RUH-RUH SAJADAHMU KE JALAN-JALAN
KE PASAR-PASAR, KE MAJELIS YANG TERHORMAT
KE KANTOR-KANTOR PEMERINTAHAN
DAN PUSAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KELUARLAH... KELUARLAH SAUDARAKU
DARI NIKMAT KESENDIRIANMU
SATUKAN KEMBALI HATI-HATI YANG BERSERAKAN INI
KUMPULKAN KEMBALI TENAGA-TENAGA YANG TERSISA
PIMPINLAH DENGAN CAHAYA KAFILAH NURANI YANG TERLATIH
DI TENGAH GURUN BADAI KEHIDUPAN

KELUARLAH... KELUARLAH SAUDARAKU
BERDIRILAH TEGAP DI UJUNG JALAN ITU
SEBENTAR LAGI SEJARAH KAN LEWAT
MENCARI AKTOR BARU TUK DRAMA KEBENARANNYA

SAMBUT SAJA DIA
ENGKAULAH YANG IA CARI


Senin, 09 Januari 2012

LOKER PRAMUDI BUSWAY



P E N G U M U M A N

TENTANG PENERIMAAN LAMARAN PRAMUDI BUSWAY
UNTUK TRANSJAKARTA KORIDOR 2 DAN 3
TAHUN 2012

Dalam rangka persiapan Tender Pengoperasian Transjakarta Busway koridor 2 dan 3, Perum DAMRI menerima lamaran tenaga Pramudi dengan syarat  :


1.    Usia maksimal 45 tahun pada Desember 2012.
2.    Tinggi badan minimal 165 cm (pria) dan 160 cm (wanita).
3.    Pendidikan minimal SMP / sederajat.
4.    Memiliki SIM B 2 Umum.
5.    Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
6.    Surat Keterangan Sehat dari Dokter.
7.    Surat Bebas Narkoba dan Minuman Keras.

Surat lamaran lengkap ditujukan ke
Direksi Perum DAMRI
Jalan Matraman Raya Nomor 25
Jakarta Timur

dikirimkan dalam amplop tertutup paling lambat diterima tanggal 10 Januari 2012 (cap pos). Apabila Perum DAMRI dinyatakan menang dalam tender tersebut, maka bagi pendaftar yang memenuhi syarat akan dipanggil untuk mengikuti ujian tertulis dan psikotest.

http://www.poskerja.com/lowongan-pekerjaan-pramudi-di-transjakarta-januari-2012/

Apa Makna Jama’ah?

PKS Jakarta - Aku ingin menggambarkan makna jama’ah dengan sangat sederhana. Bukan dengan dalil-dalil, karena itu sudah sangat banyak dijelaskan para ulama dan para ustadz. Namun dengan hal-hal praktis yang kita lakukan dalam kehidupan keseharian. Hal-hal mudah yang bisa kita aplikasikan dalam kegiatan.
Dalam Skala Personal
Engkau adalah seorang kader dakwah, seorang aktivis. Dalam dirimu teramat banyak potensi yang Allah berikan, alhamdulillah. Dengan berbagai potensi itu engkau bisa melakukan banyak hal, teramat sangat banyak hal. Engkau bisa mengundang banyak orang untuk datang menghadiri kegiatanmu, engkau bisa mengumpulkan banyak khalayak untuk memenuhi undanganmu. Engkau bisa menggelar ribuan acara dengan nama dan potensimu. Engkau bisa mengatakan, “Sendiri saja, aku bisa melakukan semua ini”.
Memang bisa, dan sangat mudah bagimu.
Namun itu bukan jama’ah. Yang disebut jama’ah adalah ketika engkau tidak bekerja sendirian, kendati engkau sendiri mampu melakukan itu. Yang disebut jama’ah adalah ketika engkau tidak menjalankan semua agenda dakwah sendirian, kendati engkau sendiri yakin bisa melakukan itu; oleh karenanya engkau memerlukan kebersamaan untuk mengemban amanah dakwah.
Yang disebut jama’ah adalah ketika engkau menjadi satu bagian yang utuh dari sebuah kebersamaan, kendati engkau merasa lebih leluasa bekerja sendirian. Yang disebut jama’ah adalah ketika ada visi jama’i, ada manhaj, ada khuthuwat, ada baramij, yang kesemuanya merupakan produk kolektif, bukan produk individu, kendati engkau bisa membuat itu semua sendirian.
Pada Struktur Ranting
Pada struktur lembaga dakwah di tingkat ranting, aku sangat yakin bahwa para aktivis yang berada dalamnya memiliki potensi yang luar biasa hebat. Mereka bisa melakukan sangat banyak aktivitas dakwah di tingkat ranting. Mereka melakukan koordinasi, konsolidasi juga ekspansi. Mereka menggelar program dan kegiatan setiap hari. Mereka melakukan berbagai inovasi dakwah tiada henti.
Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan besar dan mampu menghimpun sangat banyak kalangan. Pada titik ini, struktur dakwah tingkat ranting bisa mengatakan, “Kami bisa berjalan sendiri, tanpa perlu struktur dakwah di tingkat cabang. Toh nyatanya selama ini kami memang telah berjalan sendiri tanpa didampingi struktur cabang”.
Memang bisa, dan sangat mudah bagimu.
Namun itu bukan jama’ah. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur ranting selalu berkoordinasi dengan cabang, kendati mereka merasa mampu melakukan semua kegiatan itu secara mandiri. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur ranting tidak menjalankan semua agenda dakwah sendirian, dan merasa tidak memerlukan struktur cabang, kendati memang mampu menjalankan semuanya sendirian.
Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur ranting menjadi bagian yang utuh dari struktur cabang, kendati mereka merasa lebih leluasa bekerja mandiri, tanpa intervensi apapun dari cabang. Yang disebut jama’ah adalah ketika ada arahan, supervisi, koordinasi, dan konsolidasi struktur cabang dengan struktur ranting. Ketika ada kebersamaan yang harmonis antara struktur cabang dengan ranting. Karena sesungguhnya tidak artinya cabang ketika tidak ada ranting, dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang disebut jama’ah.
Pada Struktur Cabang
Pada struktur lembaga dakwah di tingkat cabang, aku sangat yakin bahwa para aktivis yang berada dalamnya memiliki potensi yang luar biasa hebat. Mereka bisa melakukan sangat banyak aktivitas dakwah di tingkat cabang. Mereka melakukan koordinasi, konsolidasi juga ekspansi. Mereka menggelar program dan kegiatan setiap hari. Mereka melakukan berbagai inovasi dakwah tiada henti.
Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan besar dan mampu menghimpun sangat banyak kalangan. Pada titik ini, struktur dakwah tingkat cabang bisa mengatakan, “Kami bisa berjalan sendiri, tanpa perlu struktur dakwah di tingkat daerah. Toh nyatanya selama ini kami memang telah berjalan sendiri tanpa didampingi struktur daerah”.
Memang bisa, dan sangat mudah bagimu.
Namun itu bukan jama’ah. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur cabang selalu berkoordinasi dengan pengurus daerah, kendati mereka merasa mampu melakukan semua kegiatan itu secara mandiri. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur cabang tidak menjalankan semua agenda dakwah sendirian, dan merasa tidak memerlukan struktur daerah, kendati memang mampu menjalankan semuanya sendirian.
Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur cabang menjadi bagian yang utuh dari struktur daerah, kendati mereka merasa lebih leluasa bekerja mandiri, tanpa intervensi apapun dari pengurus daerah. Yang disebut jama’ah adalah ketika ada arahan, supervisi, koordinasi, dan konsolidasi struktur daerah dengan struktur cabang. Ketika ada kebersamaan yang harmonis antara struktur daerah dengan cabang. Karena sesungguhnya tidak artinya daerah ketika tidak ada cabang, dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang disebut jama’ah.
Pada Struktur Daerah
Aku juga sangat yakin, pada struktur lembaga dakwah di tingkat daerah, para aktivis yang berada dalamnya memiliki potensi yang luar biasa hebat. Mereka bisa melakukan sangat banyak aktivitas dakwah di tingkat daerah. Mereka melakukan koordinasi, konsolidasi juga ekspansi. Mereka menggelar program dan kegiatan setiap hari. Mereka melakukan berbagai inovasi dakwah tiada henti.
Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan besar dan mampu menghimpun sangat banyak kalangan. Pada titik ini, struktur dakwah tingkat daerah bisa mengatakan, “Kami bisa berjalan sendiri, tanpa perlu struktur dakwah di tingkat wilayah. Toh nyatanya selama ini kami memang telah berjalan sendiri tanpa didampingi struktur wilayah”.
Memang bisa, dan sangat mudah bagimu.
Namun itu bukan jama’ah. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur daerah selalu berkoordinasi dengan pengurus wilayah, kendati mereka merasa mampu melakukan semua kegiatan itu secara mandiri. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur daerah tidak menjalankan semua agenda dakwah sendirian, dan merasa tidak memerlukan struktur wilayah, kendati memang mampu menjalankan semuanya sendirian.
Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur daerah menjadi bagian yang utuh dari struktur wilayah, kendati mereka merasa lebih leluasa bekerja mandiri, tanpa intervensi apapun dari pengurus wilayah. Yang disebut jama’ah adalah ketika ada arahan, supervisi, koordinasi, dan konsolidasi struktur wilayah dengan struktur daerah. Ketika ada kebersamaan yang harmonis antara struktur wilayah dengan daerah. Karena sesungguhnya tidak artinya wilayah ketika tidak ada daerah, dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang disebut jama’ah.
Pada Struktur Wilayah
Aku sangat yakin, pada struktur lembaga dakwah di tingkat wilayah, para aktivis yang berada dalamnya memiliki potensi yang luar biasa hebat. Mereka bisa melakukan sangat banyak aktivitas dakwah di tingkat wilayah. Mereka melakukan koordinasi, konsolidasi juga ekspansi. Mereka menggelar program dan kegiatan setiap hari. Mereka melakukan berbagai inovasi dakwah tiada henti.
Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan besar dan mampu menghimpun sangat banyak kalangan. Pada titik ini, struktur dakwah tingkat wilayah bisa mengatakan, “Kami bisa berjalan sendiri, tanpa perlu struktur dakwah di tingkat pusat. Toh nyatanya selama ini kami memang telah berjalan sendiri tanpa didampingi struktur pusat”.
Memang bisa, dan sangat mudah bagimu.
Namun itu bukan jama’ah. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur wilayah selalu berkoordinasi dengan pengurus pusat, kendati mereka merasa mampu melakukan semua kegiatan itu secara mandiri. Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur wilayah tidak menjalankan semua agenda dakwah sendirian, dan merasa tidak memerlukan struktur pusat, kendati memang mampu menjalankan semuanya sendirian.
Yang disebut jama’ah adalah ketika struktur wilayah menjadi bagian yang utuh dari struktur pusat, kendati mereka merasa lebih leluasa bekerja mandiri, tanpa intervensi apapun dari pengurus pusat. Yang disebut jama’ah adalah ketika ada arahan, supervisi, koordinasi, dan konsolidasi struktur pusat dengan struktur wilayah. Ketika ada kebersamaan yang harmonis antara struktur pusat dengan wilayah. Karena sesungguhnya tidak artinya pusat  ketika tidak ada wilayah, dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang disebut jama’ah.
Inilah Jama’ah
Ya, inilah bangunan jama’ah itu. Ketika semua bagian saling terkait, saling menyatu, saling menjadi bagian utuh dengan bagian lainnya. Setiap bagian sama pentingnya, seperti kita memahami bagian manakah yang penting dari mobil. Roda sama pentingnya dengan kemudi, rem sama pentingnya dengan gas, oli sama pentingnya dengan bahan bakar. Semua bagian menjadi pembentuk bangunan utuh dari jama’ah. Jika berkurang satu bagian, akan berdampak secara sistemik bagi kegiatan dan kehidupan jama’ah.
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam” (HR. Muslim).
Semua dari kita memiliki potensi dan kemampuan yang hebat, alhamdulillah. Namun sehebat apapun potensi itu, menjadi kurang bermakna ketika tidak diwadahi jama’ah. Engkau mungkin kurang sabar dalam mengikuti ritme hidup berjama’ah, karena ada aturan, ada panduan, ada pedoman, ada keputusan yang harus dilakukan. Engkau mungkin merasa bosan dengan berbagai agenda hidup berjama’ah yang tampak lamban, padahal engkau bisa melakukan berbagai hal lebih cepat.
Memang bisa, dan sangat mudah bagimu.
Namun itu bukan jama’ah. Karena jama’ah artinya keterpaduan, kesatuan, keharmonisan, kebersamaan, kesediaan, kerelaan, empati, dan keteraturan. Karena jama’ah artinya perencanaan. koordinasi, konsolidasi, pengaturan, manajemen, komando, pengawasan serta evaluasi. Karena jama’ah artinya penyatuan hati, perasaan, pikiran, dan kegiatan. Karena jama’ah artinya kasih sayang, kelembutan, ketegasan, kedisiplinan dan keserasian.
Karena jama’ah artinya cinta.

nDalem Mertosanan, 6 Januari 2012
Sumber : http://cahyadi-takariawan.web.id/?p=2053

Gerakkan Ekonomi Masyarakat, PKS Luncurkan “Koperasi Sukses”

Serpong (Sabtu, 7/1/2012) – Dalam rangka meningkatkan ekonomi kader dan simpatisan, Partai Keadilan Sejahtera meluncurkan Koperasi SUKSES (Sahabat Usaha Kecil Segera Sejahtera) di gedung DRN Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan. Ketua DPP PKS Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan Jazuli Juwaini, MA dalam Keynote Speech-nya mengatakan bahwa program ini diluncurkan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya ekonomi kader dan simpatisan PKS secara masif dan sistematis.

“Kami mendata ekonomi kader dan simpatisan PKS, mengidentifikasi kebutuhan pengembangan ekonomi mereka, dan menjembatani permodalan dengan pihak perbankan. Dengan langkah ini, Kami berharap bisa memberikan solusi yang kongkrit bagi ekonomi rakyat,” kata Jazuli Juwaini.

Jazuli yang juga anggota DPR RI ini menjelaskan, gerakan Koperasi Sukses ini akan dijadikan gerakan nasional yang masif sehingga hasilnya diharapkan dapat segera mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Alhamdulillah pada hari ini sudah soft launching di Tangerang Selatan, dan insya Allah akan disusul di daerah-daerah lain hingga seluruh Indonesia,” kata Jazuli.

Menurut Jazuli, usaha kecil perlu dibangun dan dikembangkan, hal ini mengingat mayoritas masyarakat Indonesia bergerak di usaha kecil. Kedua, semua usaha besar pasti dimulai dari yang kecil dan riil. Bagaimana bisa menjadi besar kalau tidak memulai dengan yang kecil.

“Untuk itu, mari sama-sama kita mulai bergerak dalam bidang ekonomi, sekecil apapun usaha itu. Peluang usaha itu banyak sekali. Kita akan himpun usaha-usaha kader dan simpatisan PKS melalui Koperasi ini, insya Allah,” katanya semangat.

Sementara itu, praktisi keuangan mikro Setiawan Sudarmadji mengatakan Koperasi Swamitra adalah pola kerjasama pembiayaan antara Koperasi dan Bank Bukopin untuk memodernisasi usaha simpan pinjam  melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network).

Melalui Koperasi SUKSES, Jazuli sangat berharap kader PKS dan simpatisan serta masyarakat umum dapat membumikan kembali sistem koperasi yang asli Indonesia. Secara bertahap, PKS akan membeirkan modal kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Koperasi SUKSES diluncurkan dihadapan seribu kader dan simpatisan serta pelaku usaha kecil dan menengah di tiga kota di Banten yakni Kota Tangerang, Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang.

“Yang ‘gelap’, tidak tahu mau usaha apa, kita berikan pelatihan. Yang sudah jelas ingin usaha apa, kita tumbuhkan komitmennya untuk segera memulai usahanya, sambil kita bantu bussiness prosesnya hingga permodalannya,” pungkas Jazuli.

Setelah Bobol 60.000 Kartu Kredit Israel, Hacker Arab Ancam Serang Militer

http://www.bersamadakwah.com/2012/01/setelah-bobol-60000-kartu-kredit-israel.html
Setelah membobol 60 ribu kartu kredit milik warga Israel, seorang hacker Arab yang menyebut dirinya "0xOmar" mengumumkan target berikutnya adalah kontraktor militer dan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Israel. Ia juga menegaskan dirinya berasal dari Riyadh dan tidak mungkin bagi Israel untuk bisa menemukan dirinya.

Pernyataan melalui email itu sekaligus membantah Israel telah menemukan identitas hacker yang telah membobol dan mempublikasikan kartu kredit berikut data-data transaksi ribuan warganya.

Sebelumnya, Ynet melaporkan, Jum'at (6/1) bahwa seorang ahli komputer Israel berhasil mengungkap identitas hacker "0xOmar" yaitu seorang Meksiko berusia 19 tahun. Namanya Habib Umar, berprofesi sebagai pelayan biasa.

"Jika seorang mahasiswa bodoh berpikir bisa menemukan saya dalam delapan jam, bagaimana dengan Mossad?," kata hacker itu dalam emailnya.

Perusahaan kartu kredit Israel mengklaim, Selasa (2/1), bahwa dari ribuan data yang dibobol dan ditampilkan hacker tersebut hanya 400 diantaranya yang otentik. Meski demikian, lepas dari 400 atau 60 ribu, hacker "0xOmar" telah menggemparkan Israel hingga negara itu melibatkan Mossad dan interpol untuk mengungkap pelaku sebenarnya.

Lalu apa maksud "0xOmar" membobol kartu kredit dan mengancam sistem data Israel? "Saya ingin merusak finansial dan sosial Israel," katanya dalam email itu. [IK/Rpb/bsb]

Minggu, 08 Januari 2012

Makam Mbah Kwitang

– Siapakah Mbah Kwitang? Sosok dengan nama lengkap Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi ini menjadi perhatian akhir-akhir ini lantaran makam persemayanan terakhirnya di Jl Inspeksi Kali Ciliwun yang awalnya akan dipindahkan tiba-tiba menjadi pusat perhatian masyarakat gara-gara menyemburkan air bersih.

Kejadian unik di Makam Mbah Kwitang

Foto Makam Mbah Kwitang

Foto Makam Mbah Kwitang (detikcom)

Kejadiannya berawal saat makam Mbah Kwitang hendak dibongkar, seketika itu keluar air yang menyembur dari dalam kuburan. Ini membuat banyak masyarakat yang ingin melihat dan berbondong-bondong datang untuk berebut air yang menyembur dari makam Mbah Kwitang.

Makam Mbah Kwitang sendiri selama ini dianggap keramat oleh masyarakat sekitar areal pemakaman. Karena dianggap keramat, maka air bersih yang keluar dari dalam makam dipercaya mampu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Dalam penuturan salah satu ahli waris makam Mbah Kwitang yang bernama Habib Muhammad Amin bin Sholeh kepada Poskota, kucuran air semakin deras yang terjadi pada Senin (28/6). Hari demi hari volume air yang menyembur semakin deras. Lantaran dikhawatirkan akan menggenangi makam, maka air itu disedot keluar dengan menggunakan pompa.

Menurut Muhammad yang mengaku keturunan keenam dari Habib Ali Kwitang alias Mbah Ali Kwitang, air yang keluar dari makam Mbah Kwitang hanya merupakan fenomena alam.

“Saya tidak mau membenarkan atau menyalahkan animo masyarakat ini. Karena akan berdampak pada sikap syirik”

Jelas Muhammad, Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi yang wafat pada 1881 ini merupakan ayah Habib Ali Kwitang, yang dipercaya sebagian masyarakat sebagai tokoh penyebar ajaran Islam di tanah Betawi.

Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat langsung menyatakan bahwa air yang keluar dari makam dinilai najis, lantaran air tanah makam terdapat banyak kotoran yang mungkin saja berasal dari jenazah.

“Kebersihan air itu harus segera diteliti,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat, Mohammad Anwar Ibrahim.

Al-Kwitang


Silahkan yang mau hadir di pengajian habib ali bin abdurrahman di kwitang, senen, jakarta pusat. setiap hari ahad jam 9.00-11.00wib Islamic Center Indonesia (ICI)




dan yang mau latihan beladiri silat juga bisa menghubungi H.Zakaria (tokoh pendekar kwitang/ Silat Indonesia)
























ada bang madit di ICI :-D








Uje ketika mengisi acara maulid di MD.Citra Syuhada Asri Maret 2011







habib riziq juga pernah ke kwitang loch..

dan juga di kwitang ada Madrasah Diniyah Al-Riyadh, Citra Syuhada Asri, dan Al-Falah

PKS: Pembangunan Infrastruktur di DKI Telah Maksimal


Upaya Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam mengatasi kemacetan dengan membenahi infrastruktur di ibu kota dinilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah maksimal. Kehadiran bus Transjakarta yang kini telah memiliki 10 koridor dan pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) merupakan bentuk keseriusan Fauzi Bowo di empat tahun kepemimpinannya dalam menata persoalan transportasi di ibu kota menjadi lebih modern dan terintegrasi.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Selamat Nurdin, menilai penanganan insfrastruktur di ibu kota cukup baik. Bahkan, saat ini proyek MRT dijadwalkan bisa beroperasi pada 2016 mendatang, telah masuk dalam tahap pra kualifikasi.

“Perbaikan transportasi untuk mengurai kemacetan juga sudah dapat dilihat hasilnya. Di antaranya dengan telah beroperasinya 10 koridor bus Transjakarta. Termasuk feeder busway yang baru diresmikan kemarin,” katanya, Senin (3/10).

Selamat menilai, langkah pembatasan angkutan berat di ruas tol dalam kota, juga merupakan salah satu terobosan baik yang dilakukan Pemprov DKI. Sehingga kemacetan di tol dalam kota bisa terurai serta menambah kecepatan rata-rata kendaraan.

Selain itu, rencana pembangunan bendungan raksasa di Teluk Jakarta yang digagas Fauzi Bowo, juga mendapat perhatian. Mengingat dengan adanya bendungan raksasa tersebut diharapkan dapat menyelamatkan Jakarta dari ancaman banjir besar dan abrasi dari kawasan Pesisir Jakarta. Selain itu, difungsikannya Kanal Banjir Timur (KBT) pada akhir 2009 lalu, terbukti dapat mengurangi titik banjir di ibu kota. Dari semula 78 titik menjadi 62 titik rawan banjir.

"DKI juga telah memiliki RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) hingga 2030 mendatang. Sehingga Pemprov sudah memiliki rencana yang jelas untuk ibu kota ke depan," jelasnya.

Terkait masih ada pelayanan yang belum maksimal, ia menilai tidak sepenuhnya kesalahan dibebankan kepada Pemprov DKI atas sesuatu yang belum berhasil dilakukan. Karena di beberapa peraturan ada campur tangan dari pemerintah pusat. "Seperti masalah transportasi ada wewenang dari pemerintah pusat untuk memberikan kebijakan. Tapi semuanya sudah bagus dan menuju perbaikan," jelasnya.

Ia menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta menjalankan koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat. Selain itu, pembagian tugas dengan wilayah penunjang di sekitar Jakarta juga perlu mendapat perhatian

http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=46550

PKS Nilai Positif Revisi Perda Perpasaran


Revisi Perda No 2 tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta yang kini di tangan pihak legislatif, dinilai Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD DKI sebagai suatu hal yang positif. Sebab, secara substansial dalam revisi itu juga diatur tentang pembangunan dan pendirian pasar modern yang harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

"Pembahasan revisi perda ini diharapkan menjadi momentum untuk menata kembali keberadaan pusat perbelanjaan dan minimarket, serta kebangkitan pasar dan pedagang tradisional," jelas Nurjanah Hulwani, anggota FPKS DPRD DKI, Senin (6/6).



Nurjanah menambahkan, pengaturan perlu dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari keberadaan pusat perbelanjaan yang selama ini terjadi.
 Menurutnya, pengembangan pasar tradisional ke depan juga perlu diikuti dengan pembinaan bagi pedagang pasar tradisional. Khususnya dalam bidang kualitas barang dan pelayanan kepada konsumen sehingga bisa lebih bersaing dengan pasar modern.

"Pemprov DKI harus berupaya menciptakan dan memberikan intensif bagi terbentuknya brand image pasar yang khas," tandasnya.

Terkait penghapusan pasal 10 tentang luas dan jarak tempat penyelenggaraan usaha, anggota Faksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Wanda Hamidah, mengatakan pasal yang dihapus justru membahas secara rinci mengenai zonasi pasar swasta. Menurutnya, zonasi masih sangat diperlukan untuk melindungi keberadaan pasar tradisional.

"Karena tanpa ada regulasi yang mengatur masalah zonasi pasar swasta akan membuat pasar tradisional semakin terpuruk," katanya.

Pasal yang juga dihapus dalam revisi perda ini yakni pasal 12 yang menyoroti masalah kewajiban pasar swasta, di antaranya kemitraan dengan usaha kecil dan koperasi, pelarangan judi, serta pencantuman label halal bagi barang-barang yang diperdagangkan. Namun hal-hal tersebut tidak lagi dibicarakan pada ajuan revisi Perda No 2 tahun 2002.



Menurut Wanda yang tidak kalah penting juga dihapusnya pasal 13 dan pasal 14 yang membicarakan masalah kewajiban pasar swasta untuk menyediakan ruang usaha bagi pedagang kecil atau pedagang kaki lima seluas 10 persen hingga 20 persen dari luas bangunan dan tidak dapat diganti dalam bentuk lain. "Kami berpendapat usaha pendamping seperti ini sangat membantu dan penting bagi rakyat kecil dalam mendorong kemajuan usahanya," imbuhnya.

Pendataan e-KTP di Jakarta Diperpanjang


Kementerian Dalam Negeri mengabulkan permintaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperpanjang waktu pendataan KTP elektronik (e-KTP) hingga April 2012.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Purba Hutapea, mengatakan permintaan diajukan karena hingga 22 Desember, warga yang terdatar e-KTP baru mencapai 63,99 persen. “Permintaan perpanjangan hingga April 2012 dikabulkan,” kata Purba di Jakarta.

Berdasarkan data, hingga 22 Desember, warga yang sudah terdata mencapai 4.779.813 atau 63,99 persen dari 7.472.259 warga wajib KTP.

Rinciannya di Jakarta Barat sebanyak 1.790.729 warga, 1.319.978 warga di Jakarta Timur, 1.053.332 warga di Jakarta Selatan, 761.002 warga di Jakarta Utara, 553.064 warga di Jakarta Barat, dan di Kepulauan Seribu mencapai 12.708 warga.

Perpanjangan pendataan e-KTP ini, lanjutnya, sesuai dengan surat Menteri Dalam Negeri Nomor 471.13/5079/SJ tanggal 20 Desember 2011 Perihal Perpanjangan Waktu Pelayanan e-KTP Secara Massal Untuk 197 Kabupaten/Kota termasuk di DKI Jakarta.

Dengan demikian, maka sebanyak 619 perangkat, dan dua perangkat mobile (bergerak) akan tetap berada di DKI hingga April mendatang. Padahal sebelumnya direncanakan ditarik untuk dipindahkan ke kota lainnya di Indonesia.

Purba berharap perpanjangan waktu peminjaman ini dapat mengakomodir warga yang belum didata. “Kami harap masyarakat antusias datang ke kelurahan untuk mengurus e-KTP sebagai warga negara yang baik,” ujarnya.

Meski diperpanjang, Dinas Dukcapil DKI tetap akan membeli perangkat untuk pendataan reguler, setiap kelurahan satu alat. Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2012, Dukcapil DKI mengajukan anggaran sebesar Rp 7,4 miliar untuk pengadaan perangkat e-KTP.

Diperkirakan harga satu perangkat senilai Rp 41,3 juta yang terdiri dari 12 jenis barang, di antaranya kamera digital, komputer, pemindai retina mata, dan server.

Jumat, 06 Januari 2012

Manajemen Benci dan Cinta


Empatbelas abad silam, setiap pagi seorang lelaki menemui seorang pengemis yahudi tua renta, tak bergigi, lumpuh serta buta kedua matanya, untuk melembutkan makanannya. Pengemis itu begitu membenci Islam sebagaimana ia membenci Rosulullah saw.

Saking begitu besar kebenciannya terhadap Rasulullah, sehingga setiap harinya ia senantiasa mencaci maki Rasulullah saw. Ia memuntahkan kebenciannya kepada Nabi yang datang dari bangsa Arab, bukan Yahudi.

Selain melembutkan makanan, lelaki itu juga memberikan suap demi suap makanan ke mulut sang pengemis tua itu. Dan pada setiap kali suapan itu pula, sang pengemis berkata “bunuh Muhammad... bunuh Muhammad” dan berbagai cacian yang terus keluar dari mulutnya.

Namun si Lelaki ini tetap saja dengan lembut memasukan makanan sesuap demi sesuap ke dalam mulut pengemis tua tersebut, hingga suatu ketika si lelaki tersebut tidak lagi datang menyuapi.

Hari itu, Abu Bakar Ash Shidiq menggantikan perannya. Suap demi suap makanan di masukkan ke dalam mulut si pengemis. “Siapa kau?” pengemis itu terkejut. "Engkau pasti bukan orang yang biasa menyuapiku. Orang itu lebih lembut daripada kau,” lanjutnya,

Abu Bakar menjawab dengan bertanya, “Engkau tahu siapa yang biasa menyuapimu?" Abu Bakar melanjutkan perkataannya. “Dialah Muhammad, Rasulullah. Kini beliau telah wafat. Maka aku datang menggantikan beliau."

Terhenyaklah si pengemis yahudi itu. Serta merta ia menangis. Air matanya
deras mengalir di pipinya. Hingga beberapa saat kemudian, dia pun menyatakan dirinya masuk Islam.


Ada buah yang bisa dipetik dari kisah tersebut betapa maasa lalu, kini dan masa depan selalu terkait, karena itu berhati-hatilah dan waspadai kecenderungan hati, sebab apa yang ada di hati saat ini bisa berubah total di masa depan. Berujar seorang ulama besar Ibnu Katsir, “Harapan itu maksudnya Allah mengubah cinta sesudah benci, rasa sayang sesudah berlawanan, dan keakraban sesudah bercerai berai."

Menyangkut perasan suka dan benci, sahabat sekaligus sepupu Rasulullah saw, Ali bin Abi Thalib ra “Bencilah musuhmu sekedarnya. Karena boleh jadi suatu hari nanti ia akan jadi orang yang kau cintai” (Ali bin Abi
Thalib ra).

Sungguh, bahwa segala sesuatu terdapat kadarnya, maka janganlah kita berlebihan terhadapnya. ”Jadikan rasa cenderungmu senantiasa wajar” (Ibnul Jauzi). Dengan hadirnya rasa benci ataupun cinta, rasa sayang ataupun
bermusuhan, serta keakraban ataupun bercerai berai, mampu membawa kita untuk memahami sebuah proses Bahwa segalanya akan senantiasa mengalami perubahan.

Hati dan perasaan yang ditumbulkan selalu mengalami proses perubahan yang tak akan pernah terhenti hingga sang waktu telah terhenti dengan sendirinya.

Adanya perubahan yang mengajarkan kepada kita untuk menghindari sikap mengklaim ataupun justifikasi terhadap seseorang karena telah hadir rasa kecenderungan dalam diri. Perlu untuk memahamkan dan menanamkan dalam diri, bahwa rasa kecenderungan itu akan dapat berubah di waktu yang tak ditentukan sebagaimana kisah pengemis tersebut diatas.

Sebagaimana pula banyaknya orang-orang Quraisy yang memeluk islam setelah kota Mekkah di taklukkan. Sebagaimana pula kisah Umar bin Khattab yang pada awal mulanya begitu membenci islam dan Rasulullah saw bahkan hampir membunuhnya, namun pada akhirnya ia menjadi salah satu sahabat terbaik Rasulullah saw, yang begitu mencintai islam dan Rasulullah saw.

Tak dapat di pungkiri bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan perasaan terhadap sesuatu, baik itu manusia atau benda. Namun, yang terpenting bagaimana memanajemen kecenderungan tersebut dan melatih diri untuk selalu memiliki alasan dan dasar yang kuat pada kebenaran. Sehingga ketika mencintai sesuatu maka ia layak dicintai karena kebenaran dan ketika membenci juga berdasar kebenaran.

Sangat bijak untuk mengikuti doa Rasulullah “Ya Allah, cintakanlah kami akan keimanan dan jadikanlah ia hiasan dalam hati-hati kami, dan jadikanlah kami membenci kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan” (HR.Ahmad)

Belajar berlaku adil, dengan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, serta sesuai kadarnya. “Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang diantara kamu dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di
antara mereka...” (QS.Al Mumtahanah:7) . Wallahu 'alam bi shawab


Penulis adalah sahabat Republika Online yang kini menjadi guru IPS Terpadu di SMPIT Az Zahra Sragen

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan